Senin, 18 Januari 2016

SILABUS PEMBELAJARAN IPS SD kelas V smt 2

Setelah baca silabus ini,, baca juga kelanjutannya ..
1.  RPP IPS SD kelas V smt 2
2. Bahan Ajar IPS SD kelas V smt 2
3. Lembar Kerja Siswa IPS SD Kelas V smt 2

semoga bermanfaat...






 SILABUS
Nama Sekolah          :  SD N 1 Cluwuk
Kelas/Semester         :  5/2
Mata Pelajaran         :  Ilmu Pengetahuan Sosial
Standar Kompetensi   : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

KOMPETENSI
DASAR
MATERI POKOK /
PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR/
ALAT
Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
2.1.Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mem-persiapkan kemerdekaan Indonesia









1.      Tokoh-tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan
2.      sikap menghargai jasa para tokoh   dalam mempersiapkan kemerdekaan
§  Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tentang beberapa tokoh persiapan kemerdekaan dengan cermat.
§  Siswa mendengarkan guru yang menjelaskan tentang menghormati usaha para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.
§  siswa untuk melakukan diskusi kelompok dengan teman sebangku tentang tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan.
§  Siswa Mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS ).
§  Siswa dan mengoreksi hasil kerja dengan menggunakan media kertas gantung.

§  Mengidentifikasi beberapa tokoh dalam mempersiapkan   kemerdekaan
§  Menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh   dalam mempersiapkan kemerdekaan
Diskusi kelompok













Tes

Lembar kerja














Tes lisan
Tuliskan nama dan peran tokoh-tokoh berikut ini dalam mempersiapkan negara
Indonesia merdeka dan dalam perumusan dasar negara!
Bagaimana cara menghormati usaha para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan
 2x35 menit






Gambar tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan, Buku-Buku yang relevan

Karakter siswa yang diharapkan : Iman dan Taqwa , Kerjasama, Responsif, Saling menghormati, Percaya diri




Jangan lupa baca juga

Semangat... =D

LEMBAR KERJA SISWA IPS SD Kelas V smt 2



Sebelum kamu baca LKS ini..
Biar nyambung ke LKS'nya..
Ok.. =D
 

LEMBAR KERJA SISWA

Kompetensi Dasar       :
2.2  Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Indikator                     :
2.2.1 Mengidentifikasi 5 tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.

Alokasi Waktu            : 20  menit
Bahan/Alat                  :
1.      Alat Tulis

Petunjuk                      :
1.      Siapkan alat tulis.
2.      Baca petunjuk pengerjaan.
3.      Diskusikan dengan teman sekelompok
Tuliskan nama dan peran tokoh-tokoh berikut ini dalam mempersiapkan negara Indonesia merdeka dan dalam perumusan dasar negara!

No.
Gambar
Nama
Peran
1


2.


3.


4.


5.







Lembar Jawab
Nama   : 1.
  2.
3.

Kelas   :





No.
Gambar
Nama
Peran
1


2.


3.


4.


5.




Bahan Ajar IPS SD kelas V smt 2



  Bahan ajar ini merupakan bagian dari RPP IPS SD kelas V smt 2
. So,,, baca dulu ini RPPnya ...







Vertical Scroll: Kompetensi Dasar
2.2  Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 

Tujuan Pembelajaran
1.	Setelah melakukan diskusi kelompok dengan gambar, siswa dapat mengidentifikasi 6 tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar.
2.	Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan cara menghormati usaha para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.



Vertical Scroll: 1.	Mengenal tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan
 
 
Ada banyak tokoh yang berperan dalam usaha persiapan kemerdekaan.Tentu saja kita tidak akan dapat membahas semua tokoh dan perannya dalam persiapan kemerdekaan. Berikut ini akan dibahas beberapa tokoh persiapan kemerdekaan, yaitu:
a. Ir. Sukarno (1901-1970)
Sukarno dilahirkan tanggal 6 Juni 1901. Beliau menjadi tokoh penting dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1928 beliau mendirikan Partai Nasional Indonesia. Pada tahun 1930-an, karena perjuangannya beliau sering masuk penjara dan harus menjalani hidup di pengasingan. Menjelang kemerdekaan, beliau menjadi anggota BPUPKI dan menjadi ketua PPKI. Sumbangan pemikiran dan perannya dalam kedua badan ini
sangat menonjol. Pada tanggal 1 Juni 1945 beliau menyampaikan usul dasar-dasar negara dalam sidang BPUPKI. Beliau juga yang mengusulkan nama Pancasila bagi dasar negara Indonesia. Bersama dengan Bung Hatta, sebagai wakil rakyat Indonesia beliau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1948 bersama dengan para pemimpin bangsa Indonesia lainnya, beliau diasingkan ke Bangka. Pada tahun 1949 beliau dipulangkan ke Yogyakarta dan dipilih menjadi presiden RIS. Beliau menyerahkan pemerintahan kepada Jenderal Suharto pada tanggal 20 Februari 1967. Pada tanggal 21 Juni 1970 beliau wafat di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto Jakarta setelah menderita sakit ginjal agak lama. Bung Karno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

b. Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat (1879-1952)
Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat adalah seorang dokter dan tokoh pergerakan.
Peran beliau sangat menonjol menjelang kemerdekaan Indonesia. Khususnya ketika
bangsa kita sedang merumuskan dasardasar negara. Beliau masuk Budi Utomo sejak organisasi itu berdiri. Beliau termasuk anggota Volksraad angkatan pertama ketika lembaga
ini dibentuk oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1918. Beliau menjadi anggota
Volksraad hingga tahun 1931. Pada zaman pendudukan Jepang, beliau menjadi anggota
Dewan Pertimbangan Daerah Madiun, kemudian ditarik ke pusat menjadi anggota
Dewan Petimbangan Pusat. Setelah Putera terbentuk, beliau duduk dalam Majelis Pertimbangan. Puncak peranannya terjadi ketika beliau menjadi ketua BPUPKI menjelang
kemerdekaan Indonesia.
c. Prof. Dr. Mr. Supomo (1903-1958)
Supomo dilahirkan di Sukoharjo, Solo. Setelah tamat dari Sekolah Tinggi Hukum, beliau melanjutkan studi ke Universitas Leiden, Belanda, dan memperoleh gelar doktor di sana. Sekembalinya di tanah air, beliau bekerja di Pengadilan Negeri Yogyakarta.
Supomo terpilih menjadi anggota BPUPKI dan PPKI. Beliau sangat berperan
dalam perumusan UUD 1945. Sebagai seorang ahli hukum, beliau menjadi anggota tim perumus Undang-Undang Dasar. Beliau juga mengusulkan dasar-dasar negara pada rapat BPUPKI tanggal 31 Mei 1945. Setelah Indonesia merdeka, beliau menjadi menteri kehakiman. Sesudah pengakuan kedaulatan (1949) beliau kembali menduduki jabatan itu.
Beliau terlibat aktif dalam dunia pendidikan. Beliau merintis pendirian Universitas Gajah Mada dan menjadi salah satu guru besar dalam universitas tersebut. Beliau juga pernah menjabat rektor Universitas Indonesia.

d. Mohammad Hatta (1902-1980)
Mohammad Hatta lahir di Bukit Tinggi, 12 Agustus 1902. Ketika menjadi mahasiwa di Belanda beliau sudah aktif dalam gerakan mahasiswa nasionalis. Sepulang dari Belanda beliau bergabung dengan PNI. Tahun 1934 beliau ditangkap dan dimasukkan penjara kemudian dibuang ke Digul. Menjelang kemerdekaan, beliau terpilih menjadi anggota BPUPKI. Perannya sangat besar. Beliau masuk dalam Panitia Sembilan yang menghasilkan
Piagam Jakarta. Bersama dengan Bung Karno, beliau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka beliau mendampingi Bung Karno menjadi wakil presiden.
Pada tahun 1956 beliau mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden. Setelah itu, beliau mengabdikan diri sebagai guru besar ilmu ekonomi di Universitas Indonesia. Setelah pemerintahan Bung Karno runtuh beliau diangkat menjadi penasihat khusus dan beberapa kali menjadi ketua misi internasional. Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1980.

e. Muhammad Yamin (1903 - 1962)
Muhammad Yamin adalah seorang ahli hukum, tokoh pergerakan kemerdekaan, penyair angkatan Pujangga Baru, dan penggali sejarah Indonesia. Sejak muda beliau sudah berkecimpung dalam kegiatan organisasi. Bersama Bung Hatta ia mendirikan Jong Sumatranen Bond. Dalam gerakan politik ia mula-mula bergabung dengan Partindo.
Menjelang kemerdekaan Indonesia, beliau terpilih menjadi anggota BPUPKI. Beliau salah seorang yang mengajukan usul dasar negara dalam rapat BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Beliau juga menjadi anggota Panitia Kecil yang merumuskan Piagam Jakarta. Ketika Indonesia merdeka beliau beberapa kali memangku jabatan menteri dan menjadi anggota DPR/MPRS. Sebagai sastrawan beliau menulis banyak karya sastra yang meliputi sajak dan naskah drama. Studi sejarahnya menghasilkan karya seperti “Gajah Mada”, “Sejarah Peperangan Diponegoro”, dan lain-lain.

f. Ahmad Subarjo (1896-1978)
Ahmad Subarjo adalah pejuang kemerdekaan dari golongan tua. Semasa kuliah beliau giat dalam Perhimpunan Indonesia. Menjelang proklamasi kemerdekaan, ia duduk dalam keanggotaan BPUPKI. Beliau juga termasuk dalam Panitia Sembilan yang menghasilkan Piagam Jakarta. Perannya yang sangat penting adalah menjadi penengah antara golongan
muda dan Sukarno dalam peristiwa Rengas Dengklok. Setelah Indonesia merdeka, ia diangkat sebagai Menteri Luar Negeri RI dalam Kabinet Presidensial. Setelah penyerahan kedaulatan, Subarjo beberapa kali diangkat sebagai anggota delegasi Indonesia dalam perundingan dengan sejumlah pemerintah asing. Setelah tidak aktif dalam bidang diplomasi dan pemerintahan, beliau memberi kuliah di berbagai universitas, antara lain di Universitas Indonesia.




Vertical Scroll: Menghormati usaha para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan
 




Kita pantas menghargai usaha tokoh-tokoh bangsa dalam mempersiapkan kemerdekaan kita. Berkat usaha mereka, kita dapat hidup di alam merdeka dan menikmati sistem ketatanegaraan yang mereka perjuangkan. Bentuk penghormatan kepada mereka dapat kita ungkapkan dengan mengenang jasa-jasa mereka. Kita juga bisa berziarah ke makam mereka dan berdoa untuk mereka . Bentuk penghargaan yang tak kalah penting adalah mencontoh sikapsikap positif yang mereka tunjukkan dan meneruskan perjuangan mereka.
Sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain:
1. Rela berjuang demi bangsa dan negara.
2. Berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain. Para tokoh bangsa terkenal memegang teguh pendapat dan memperjuangkan pendapatnya. Namun, ketika suatu kesepakatan bersama telah diambil dengan lapang dada mereka menerima keputusan itu. Karya mereka membangun dasar negara harus kita teruskan agar sendisendi negara ini makin kokoh. Undang-Undang Dasar 1945 yang mereka hasilkan merupakan karya yang amat mengagumkan. Namun demikian,seiring dengan perkembangan zaman undang-undang dasar itu ternyata dirasa perlu untuk disempurnakan. Maka kita mengenal adanya amandemen terhadap UUD 1945. Usaha ini harus tetap kita lakukan agar tercipta suatu sistem yang lebih baik. Ini menjadi tugas kita sekarang sebagai generasi penerus bangsa.








Vertical Scroll: Kompetensi Dasar
2.2  Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 

Tujuan Pembelajaran
1.	Setelah melakukan diskusi kelompok dengan gambar, siswa dapat mengidentifikasi 6 tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar.
2.	Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan cara menghormati usaha para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.



Vertical Scroll: 1.	Mengenal tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan
 















Ada banyak tokoh yang berperan dalam usaha persiapan kemerdekaan.Tentu saja kita tidak akan dapat membahas semua tokoh dan perannya dalam persiapan kemerdekaan. Berikut ini akan dibahas beberapa tokoh persiapan kemerdekaan, yaitu:
a. Ir. Sukarno (1901-1970)
Sukarno dilahirkan tanggal 6 Juni 1901. Beliau menjadi tokoh penting dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1928 beliau mendirikan Partai Nasional Indonesia. Pada tahun 1930-an, karena perjuangannya beliau sering masuk penjara dan harus menjalani hidup di pengasingan. Menjelang kemerdekaan, beliau menjadi anggota BPUPKI dan menjadi ketua PPKI. Sumbangan pemikiran dan perannya dalam kedua badan ini
sangat menonjol. Pada tanggal 1 Juni 1945 beliau menyampaikan usul dasar-dasar negara dalam sidang BPUPKI. Beliau juga yang mengusulkan nama Pancasila bagi dasar negara Indonesia. Bersama dengan Bung Hatta, sebagai wakil rakyat Indonesia beliau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1948 bersama dengan para pemimpin bangsa Indonesia lainnya, beliau diasingkan ke Bangka. Pada tahun 1949 beliau dipulangkan ke Yogyakarta dan dipilih menjadi presiden RIS. Beliau menyerahkan pemerintahan kepada Jenderal Suharto pada tanggal 20 Februari 1967. Pada tanggal 21 Juni 1970 beliau wafat di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto Jakarta setelah menderita sakit ginjal agak lama. Bung Karno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

b. Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat (1879-1952)
Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat adalah seorang dokter dan tokoh pergerakan.
Peran beliau sangat menonjol menjelang kemerdekaan Indonesia. Khususnya ketika
bangsa kita sedang merumuskan dasardasar negara. Beliau masuk Budi Utomo sejak organisasi itu berdiri. Beliau termasuk anggota Volksraad angkatan pertama ketika lembaga
ini dibentuk oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1918. Beliau menjadi anggota
Volksraad hingga tahun 1931. Pada zaman pendudukan Jepang, beliau menjadi anggota
Dewan Pertimbangan Daerah Madiun, kemudian ditarik ke pusat menjadi anggota
Dewan Petimbangan Pusat. Setelah Putera terbentuk, beliau duduk dalam Majelis Pertimbangan. Puncak peranannya terjadi ketika beliau menjadi ketua BPUPKI menjelang
kemerdekaan Indonesia.
c. Prof. Dr. Mr. Supomo (1903-1958)
Supomo dilahirkan di Sukoharjo, Solo. Setelah tamat dari Sekolah Tinggi Hukum, beliau melanjutkan studi ke Universitas Leiden, Belanda, dan memperoleh gelar doktor di sana. Sekembalinya di tanah air, beliau bekerja di Pengadilan Negeri Yogyakarta.
Supomo terpilih menjadi anggota BPUPKI dan PPKI. Beliau sangat berperan
dalam perumusan UUD 1945. Sebagai seorang ahli hukum, beliau menjadi anggota tim perumus Undang-Undang Dasar. Beliau juga mengusulkan dasar-dasar negara pada rapat BPUPKI tanggal 31 Mei 1945. Setelah Indonesia merdeka, beliau menjadi menteri kehakiman. Sesudah pengakuan kedaulatan (1949) beliau kembali menduduki jabatan itu.
Beliau terlibat aktif dalam dunia pendidikan. Beliau merintis pendirian Universitas Gajah Mada dan menjadi salah satu guru besar dalam universitas tersebut. Beliau juga pernah menjabat rektor Universitas Indonesia.

d. Mohammad Hatta (1902-1980)
Mohammad Hatta lahir di Bukit Tinggi, 12 Agustus 1902. Ketika menjadi mahasiwa di Belanda beliau sudah aktif dalam gerakan mahasiswa nasionalis. Sepulang dari Belanda beliau bergabung dengan PNI. Tahun 1934 beliau ditangkap dan dimasukkan penjara kemudian dibuang ke Digul. Menjelang kemerdekaan, beliau terpilih menjadi anggota BPUPKI. Perannya sangat besar. Beliau masuk dalam Panitia Sembilan yang menghasilkan
Piagam Jakarta. Bersama dengan Bung Karno, beliau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka beliau mendampingi Bung Karno menjadi wakil presiden.
Pada tahun 1956 beliau mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden. Setelah itu, beliau mengabdikan diri sebagai guru besar ilmu ekonomi di Universitas Indonesia. Setelah pemerintahan Bung Karno runtuh beliau diangkat menjadi penasihat khusus dan beberapa kali menjadi ketua misi internasional. Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1980.

e. Muhammad Yamin (1903 - 1962)
Muhammad Yamin adalah seorang ahli hukum, tokoh pergerakan kemerdekaan, penyair angkatan Pujangga Baru, dan penggali sejarah Indonesia. Sejak muda beliau sudah berkecimpung dalam kegiatan organisasi. Bersama Bung Hatta ia mendirikan Jong Sumatranen Bond. Dalam gerakan politik ia mula-mula bergabung dengan Partindo.
Menjelang kemerdekaan Indonesia, beliau terpilih menjadi anggota BPUPKI. Beliau salah seorang yang mengajukan usul dasar negara dalam rapat BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Beliau juga menjadi anggota Panitia Kecil yang merumuskan Piagam Jakarta. Ketika Indonesia merdeka beliau beberapa kali memangku jabatan menteri dan menjadi anggota DPR/MPRS. Sebagai sastrawan beliau menulis banyak karya sastra yang meliputi sajak dan naskah drama. Studi sejarahnya menghasilkan karya seperti “Gajah Mada”, “Sejarah Peperangan Diponegoro”, dan lain-lain.

f. Ahmad Subarjo (1896-1978)
Ahmad Subarjo adalah pejuang kemerdekaan dari golongan tua. Semasa kuliah beliau giat dalam Perhimpunan Indonesia. Menjelang proklamasi kemerdekaan, ia duduk dalam keanggotaan BPUPKI. Beliau juga termasuk dalam Panitia Sembilan yang menghasilkan Piagam Jakarta. Perannya yang sangat penting adalah menjadi penengah antara golongan
muda dan Sukarno dalam peristiwa Rengas Dengklok. Setelah Indonesia merdeka, ia diangkat sebagai Menteri Luar Negeri RI dalam Kabinet Presidensial. Setelah penyerahan kedaulatan, Subarjo beberapa kali diangkat sebagai anggota delegasi Indonesia dalam perundingan dengan sejumlah pemerintah asing. Setelah tidak aktif dalam bidang diplomasi dan pemerintahan, beliau memberi kuliah di berbagai universitas, antara lain di Universitas Indonesia.




Vertical Scroll: Menghormati usaha para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan
 




Kita pantas menghargai usaha tokoh-tokoh bangsa dalam mempersiapkan kemerdekaan kita. Berkat usaha mereka, kita dapat hidup di alam merdeka dan menikmati sistem ketatanegaraan yang mereka perjuangkan. Bentuk penghormatan kepada mereka dapat kita ungkapkan dengan mengenang jasa-jasa mereka. Kita juga bisa berziarah ke makam mereka dan berdoa untuk mereka . Bentuk penghargaan yang tak kalah penting adalah mencontoh sikapsikap positif yang mereka tunjukkan dan meneruskan perjuangan mereka.
Sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain:
1. Rela berjuang demi bangsa dan negara.
2. Berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain. Para tokoh bangsa terkenal memegang teguh pendapat dan memperjuangkan pendapatnya. Namun, ketika suatu kesepakatan bersama telah diambil dengan lapang dada mereka menerima keputusan itu. Karya mereka membangun dasar negara harus kita teruskan agar sendisendi negara ini makin kokoh. Undang-Undang Dasar 1945 yang mereka hasilkan merupakan karya yang amat mengagumkan. Namun demikian,seiring dengan perkembangan zaman undang-undang dasar itu ternyata dirasa perlu untuk disempurnakan. Maka kita mengenal adanya amandemen terhadap UUD 1945. Usaha ini harus tetap kita lakukan agar tercipta suatu sistem yang lebih baik. Ini menjadi tugas kita sekarang sebagai generasi penerus bangsa.

Semoga Manfaat...
Semangat.. =D